Subscribe Us

Cerita Saat Imam Syafii Dengan Sabar Menjawab 3 Pertanyaan Putri Imam Ahmad

CERITA HIKMAH

Cerita Saat Imam Syafii Dengan Sabar Menjawab 3 Pertanyaan Putri Imam Ahmad - Cerita hikmah ini diambil dari  kitab Aniisul Mukminin : 80, saat itu Imam Syafi’i bertamu dan menginap di rumah Imam Ahmad bin Hanbal, sudah menjadi suatu kebiasaan mulia orang-orang sholeh saling berkunjung satu sama lain. Saling berbagi berkah dengan mengunjungi kediaman orang sholeh lainnya, saling mendoakan dan berdiskusi tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan kepentingan umat.


BACA INI JUGA YA...

Cerita Saat Imam Syafii Dengan Sabar Menjawab 3 Pertanyaan Putri Imam Ahmad 

Imam Ahmad bin Hanbal menjamu Imam Syafii makan malam, setelah beliau berdua selesai kemudian Imam Syafi’i masuk ke kamar yang sudah dipersiapkan di rumah Imam Ahmad bin Hanbal.

Keesokannya di pagi hari, sang putri Imam Ahmad bin Hanbal menanyakan kepada ayahnya tentang Imam Syafii, “Maaf ayahanda, apakah tamu kita adalah yang mulia Imam Syafii, orang alim yang ayah sering sekali memujinya?“, ayahnya menjawab, “Iya benar wahai putriku, ada apa gerangan yang membuatmu bertanya?“. sang putri berkata lagi“ Maaf ayahanda, tadi malam aku perhatikan darinya tiga perkara, yaitu yang pertama saat kami hidangkan makan malam, beliau makan sangat banyak sekali. Yang kedua, selama beliau ada di dalam kamar tidak bangun malam untuk melaksanakan qiyamulail. Yang ketiga, saat Subuh tiba, beliau tidak mengambil air untuk wudhu melainkan langsung melaksanakan Sholat Shubuh tanpa berwudhu terlebih dulu“.


Cerita Saat Imam Syafii Dengan Sabar Menjawab 3 Pertanyaan Putri Imam Ahmad – Mendengar pertanyaan putrinya, maka Imam Ahmad kemudian mengutarakan tiga perkara tersebut kepada imam Syafi’i, maka imam Syafi’i menjawab 3 perkara tersebut dan didengarkan juga oleh putri imam Ahmad:

“Wahai Ahmad, tadi malam saat makan, aku sengaja makan banyak tidak sebagaimana biasanya aku makan, karena aku tahu makananmu bersumber dari yang halal, dan aku tahu bahwa engkau adalah orang yang dermawan, sedangkan makanan dari orang yang dermawan adalah obat dan makanan orang pelit adalah penyakit, maka aku makan bukanlah untuk menuruti nafsu mencari kenyang, tapi untuk berobat dengan perantara makanan yang engkau hidangkan untukku itu. Dan semalam aku tidak bangun untuk mendirikan Qiyamulail, karena ketika aku meletakkan kepalaku untuk tidur, tampaklah di hadapanku lembaran-lembaran al-Quran dan Sunnah (maksudnya secara hafalan, red) maka aku dianugerahi oleh Allah dapat menyelesaikan masalah sebanyak 72 masalah dalam ilmu fiqih yang aku berharap dapat membawa manfaat untuk kaum muslimin. Adapun tadi aku melaksanakan Sholat Shubuh berjamaah, aku tidak berwudhu terlebih dahulu karena sungguh kedua mataku tadi malam sama sekali tidak tidur, semalaman penuh aku terjaga, maka aku Sholat Subuh dengan kalian masih menggunakan wudhu Isya “. (sumber : kitab Aniisul Mukminin : 80)

Posting Komentar

0 Komentar